Joko Tingkir Adalah Bukan Orang Sembarangan. Begini sejarahnya

Joko Tingkir Adalah Bukan Orang Sembarangan. Begini sejarahnya
Joko Tingkir Adalah Bukan Orang Sembarangan

Nama Joko Tingkir belakangan ini mencuat kembali karena dalam sebuah lagu namanya disebut dan viral di media sosial. Jagad media sosial heboh dan penasaran dengan nama Joko Tingkir. Hal ini bisa dimaklumi karena tidak semua orang tahu siapa Joko Tingkir.


Joko Tingkir adalah bukan orang sembarangan. Namanya yang menjadi lagu viral tersebut tidak bercerita tentang sejarah maupun perjalanan hidup Joko tingkir. Maka atas pemikiran seniman-seniman muslim, terciptalah sebuah lagu atau syiir tentang Joko Tingkir dengan versi yang berbeda

Simak disini: Mendidik! Lagu Joko Tingkir Versi Sholawat

Silsilah Joko Tingkir bukan orang sembarang, merupakan tokoh-tokoh Islam di pulau Jawa.

Silsilah Joko Tingkir merupakan tokoh-tokoh Islam di pulau Jawa. Beliau pernah bertemu dengan ayah Sunan Giri, yaitu Maulana Ishaq. Seperti diketahui bersama bahwa salah satu wali sembilan diantaranya adalah Sunan Giri. Sebagai bagian dari Walisongo, Sunan Giri aktif yang mensyiarkan Islam di Nusantara. Berikut ini sejarahnya.


Mengutip dari NU Online, Nama Jaka Tingkir atau tidak sedikit penulisannya dengan Joko Tingkir merupakan raja Pajang pertama dan sekaligus pendiri kerajaan tersebut. Beliau memimpin Kerajaan Pajang antara 1568-1582 M.

Berkuasa dan memimpin sebuah kerajaan, Jaka Tingkir bergelar Sultan Hadiwijaya. Sultan Hadiwijaya telah berhasil membawa kerajaannya menjadi salah satu negeri yang berpengaruh dan mencapai puncak kejayaan.

Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir merupakan keturunan kerajaan kuno di Boyolali. Raja yang berkuasa di kerajaan kuno Boyolali tersebut bernama Andayaningrat. Andayaningrat juga mempunyai nama lain, orang juga memanggilnya dengan Jaka Sanagara atau Jaka Bodo.

Jaka tingkir keturunan ningrat

Jaka Tingkir memiliki keturunan ningrat, dan ada yang memberi keterangan bahwa kakeknya juga ada hubungannya dengan kerajaan Majapahit. Namun kala itu nama kecil Jaka Tingkir lebih dikenal dengan sebutan Mas Karebet, jadi Joko Tingkir adalah bukan orang sembarangan

Ayah Mas Karebet bernama Kebo Kenanga atau Ki Angeng Pengging. Kala Mas Karebet masih anak-anak, Ki Ageng pengging pernah menyelenggarakan wayang dengan dalang pertunjukannya bernama Ki Ageng Tingkir. Kelak Ki Ageng Tingkir akan menjadi ayah angkat Mas Karebet.
Sepuluh tahun kemudian, ayah Mas Karebet dianggap memberontak terhadap Kerajaan Demak yang dipimpin Sunan Kudus kala itu, maka Sunan Kudus membunuh Ayah Mas Karebet.
Mas Karebet yang masih kecil kemudian diambil dan diangkat anak oleh nyi Ageng Pengging, istri dalang yang pernah dipentaskan oleh ayah Mas Karebet.

Mas Karebet dibawah asuhan Nyi Ageng Pengging tumbuh menjadi pemuda yang hebat. Sejak saat itulah Mas Karebet yang telah beranjak dewasa lebih dikenal dengan sebutan Jaka Tingkir.
Jaka Tingkir yang perkasa telah menjadi sosok yang gagah. Terlepas dari masa lalu orang tuanya, Jaka Tingkir ikut mengabdi di Kerajaan Demak dan diangkat menjadi kepala prajurit oleh Sultan Trenggono. Sultan Trenggono memilih Jaka Tingkir menjadi pemimpin pasukan di kerajaannya.

Disadur dari kompas.com, Jaka Tingkir telah banyak berjuang dan dianggap berprestasi oleh Sultan Trenggono. Maka atas jasa-jasanya pada kerajaan Demak, Jaka Tingkir diangkat sebagai Adipati Pajang dengan gelar Adipati Adiwijaya. Tidak sampai di situ, Ia juga dinikahkan dengan putri Sultan Trenggono yang bernama Ratu Mas Cempaka.Setelah Sultan Trenggono wafat, Kerajaan Demak mengalami situasi yang tidak stabil. Persaingan kekuasaan terjadi di antara kerabat Sultan, dan Arya Penangsang, keponakan Sultan Trenggono, membunuh Sunan Prawoto, penerus takhta Kerajaan Demak. Insiden ini menambah kerusakan pada stabilitas kerajaan, yang membuat rakyat Demak merasa gelisah dan takut akan masa depan mereka.

Baca JugaHubungan Suami Istri jangan asal coblos

Namun, situasi mulai membaik ketika Jaka Tingkir, seorang tokoh yang kuat dan dihormati, mengambil alih kekuasaan. Jaka Tingkir berhasil mengusir Arya Penangsang dari Demak, yang membuat keadaan kembali tenang. Kekuasaan Kerajaan Demak secara otomatis jatuh ke tangan Jaka Tingkir, yang menjadi raja yang stabil dan bijaksana. Dia membawa perdamaian dan kemakmuran bagi kerajaan serta meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan.

Wafatnya Jaka Tingkir sang pahlawan

Sultan Hadiwijaya adalah seorang pahlawan yang mengorbankan hidupnya dalam pertempuran antara Kerajaan Pajang dan Mataram pada sekitar tahun 1582. Meskipun ia telah berhasil memimpin pasukannya meraih kemenangan dalam peperangan tersebut, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Kabar duka ini sangat dirasakan oleh rakyat Kerajaan Pajang, terutama para pengikut setianya yang telah lama mengagumi kepemimpinannya. Sultan Hadiwijaya meninggalkan warisan berupa kesetiaan dan dedikasi dalam mempertahankan kehormatan serta keutuhan wilayahnya.

Peristiwa kematian Sultan Hadiwijaya menjadi momentum yang memperlihatkan semangat patriotisme dan pengorbanan yang tinggi bagi rakyat Pajang. Meskipun kehilangan sang pemimpin yang dihormati, namun rakyat Pajang tetap gigih dalam mempertahankan kekuasaan dan kemerdekaannya. Tindakan heroik Sultan Hadiwijaya juga menginspirasi para pemimpin berikutnya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dan mempertahankan integritas wilayah. Dengan semangat seperti itu, Kerajaan Pajang terus bertahan dan menjadi salah satu kerajaan yang kuat dan maju pada masanya.

Kesimpulan

Kesimpulannya, meskipun Kerajaan Demak mengalami situasi yang penuh ketidakpastian setelah Sultan Trenggono wafat, namun keberanian Jaka Tingkir dalam menyingkirkan Arya Penangsang membawa kedamaian dan kestabilan bagi kerajaan. Sultan Hadiwijaya meninggal selepas pulang dari berperang. Perang yang terjadi kala itu antara kerajaan pajang dengan Mataram sekitar Tahun 1582. Jaka Tingkir menjadi sosok yang dihormati dan diingat sebagai pemimpin yang bijaksana dan tegas dalam mengambil keputusan.

Itulah sejarah mengenai Joko Tingkir adalah bukan orang sembarangan. Beliau sosok pemimpin dan berjaya di masanya. 

0 comments

Post a Comment