Penyakit Erysipelas: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Penyakit Erysipelas: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Penyakit Erysipelas: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya


Penyakit Erysipelas menjadi masalah kulit yang mengganggu. Penyakit Erysipelas adalah sebuah penyakit yang menyerang kulit dan jaringan subkutan yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus. Penyakit ini umumnya mempengaruhi kaki dan wajah, dan seringkali disertai dengan gejala seperti demam, kedinginan, nyeri pada area yang terinfeksi, serta kemerahan dan pembengkakan pada kulit. Meskipun penyakit ini bisa diobati dengan antibiotik, namun jika tidak segera ditangani, Erysipelas bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih serius, bahkan mengancam jiwa.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Erysipelas, antara lain adalah luka terbuka pada kulit, sistem kekebalan tubuh yang lemah, riwayat infeksi saluran kemih, serta masalah sirkulasi darah. Kondisi seperti obesitas, diabetes, dan gangguan limfatik juga dapat memicu timbulnya penyakit ini. Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan kulit dan menghindari faktor risiko tersebut untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit Erysipelas.

Selain itu, menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan juga merupakan langkah penting dalam pencegahan penyakit Erysipelas. Bakteri penyebab penyakit ini dapat hidup di lingkungan sekitar kita, seperti pada tanah, air, dan benda-benda yang sering disentuh. Oleh karena itu, membersihkan rumah secara teratur, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga kebersihan pribadi dengan mandi secara teratur, adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terinfeksi.

Seseorang yang telah terdiagnosis dengan penyakit Erysipelas harus segera mendapatkan perawatan medis agar infeksi dapat segera diatasi. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik dan mengatasi gejala yang muncul. Selain itu, mengistirahatkan area yang terinfeksi, mengompres dengan air dingin, serta menghindari berdiri atau duduk terlalu lama, juga dapat membantu mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan.

Dalam kesimpulannya, penyakit Erysipelas memang menjadi masalah kulit yang mengganggu dan dapat berbahaya jika tidak segera ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan kulit dan menghindari faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini. Jika sudah terkena infeksi Erysipelas, segera cari perawatan medis dan lakukan tindakan yang dianjurkan oleh dokter untuk mempercepat penyembuhan. Dengan menjaga kesehatan kulit dan menghindari faktor risiko, kita dapat meminimalisir kemungkinan terkena penyakit Erysipelas dan menjaga kesehatan kulit yang baik.

Penyakit Erysipelas: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Apa sih erysipelas?

Erysipelas adalah masalah lapisan atas kulit atas yang terinfeksi bakteri pada jaringan lunaknya. Kulit yang terserang erysipelas adalah lapisan kulit bagian tengah (lapisan dermis) dan saluran getah bening di kulit. Adapaun bakteri yang menginfeksi ini adalah bakteri Staphylococcus aureus, termasuk strain resistant methicillin (MRSA), Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae, Yersinia enterocolitica, dan Haemophilus influenzae (sehatq.com).

Siapa yang bisa terkena Erysipelas?

Erysipelas adalah jenis infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang umumnya terlibat dalam infeksi ini adalah Streptococcus. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam kulit melalui luka atau luka lecet pada kulit. Infeksi ini dapat terjadi pada siapa saja, dari bayi hingga orang dewasa usia di atas 60 tahun. Namun, orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terkena infeksi erysipelas.

Infeksi erysipelas biasanya terjadi di bagian tubuh yang terbuka seperti wajah, kaki, tangan, dan lengan. Gejala utama dari infeksi ini adalah kulit yang meradang, bengkak, kemerahan, dan sakit. Infeksi ini juga dapat disertai dengan demam, menggigil, dan sakit kepala. Jika tidak segera diobati, infeksi erysipelas dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Bayi dan orang dewasa usia di atas 60 tahun termasuk dalam kelompok yang lebih rentan terkena infeksi erysipelas. Bayi yang masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan belum memiliki sistem pertahanan yang cukup matang dapat lebih mudah terinfeksi oleh bakteri penyebab erysipelas. Sementara itu, pada orang dewasa usia di atas 60 tahun, kulit cenderung menjadi lebih tipis dan rentan terhadap kerusakan. Hal ini memungkinkan bakteri masuk lebih mudah ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi erysipelas.

Untuk mencegah infeksi erysipelas, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit. Jika terdapat luka atau luka lecet pada kulit, segera bersihkan dan jangan biarkan terbuka terlalu lama. Jangan pula membiarkan kondisi kulit menjadi terlalu kering atau terlalu lembab, karena kedua kondisi ini dapat memicu terjadinya infeksi kulit. Selain itu, perbanyak konsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat dan terhindar dari infeksi erysipelas

Erysipelas menyerang tubuh bagian mana?

Erysipelas bisa menyerang bagian tubuh mana saja. Bisa area wajah, lengan tapi bisa juga terjadi di bagian lain, seperti telinga atau kaki bagian bawah. Adapun pada bayi biasanya sering terjadi di daerah perut bagian pusar atau bagian tubuh bayi yang dipasangi popok.

Dikutip dari sehatq.com, gejala awal erysipelas biasanya akan mengalami perasaan tidak enak badan. Selain itu tubuh juga bisa demam tinggi disertai menggigil, terkadang disertai sakit kepala dan mual.

Erysipelas periksa ke dokter apa?

Saat terkena erysipelas memang sebaiknya segera mendapat penanganan. Hal tersebut agar erysipelas tidak semakin meluas dan terkendali. Adapun saat mengalami erysipelas maka dokter yang tepat adalah dokter spesialis kulit dan kelamin. Dokter akan mendiagnosis penyebab seseorang terkena masalah kukit tersebut. 

Bagaimana cara mengatasi erysipelas?

Berdasar pengamalan, penanganan utama erysipelas adalah menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik ini karena arysipelas merupakan infeksi yang disebabkan bakteri. Pilihan pertama umumnya antibiotik yang berasal dari golongan penisilin. Dalam kondisi tertentu bila pasien alergi terhadap penisilin, dokter biasanya akan memberikan antibiotik dari  golongan sefalosporin. Sedangkan erysipelas yang menyerang bagian wajah  umumnya akan diberikan antibiotik berjenis vankomisin (sehatq.com).

Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik minum dalam jangka waktu 7-14 hari. Pada kasus erisipelas yang parah, antibiotik dapat dimasukkan langsung ke dalam kulit melalui infus.Pasien yang mengalami episode erisipelas berulang mungkin memerlukan antibiotik jangka panjang.

Pendukung agar cepat sembuh

Pendukung agar segera sembuh dari erysipelas selain obat-obatan di antaranya dengan istirahat yang cukup dengan meletakkan bagian yang terinfeksi lebih tinggi dari tubuh. Kondisi tubuh yang prima akan mempercepat kesembuhan. Erysipelas sangat erat dengan kondisi tubuh seseorang, semakin bagus imun seseorang akan semakin teratasi pula erysipelasnya. Hindari kain yang ketat pada bagian yang terinfeksi agar terhindar lembab maupun gesekan. Gunakan krim pada bagian kulit yang mengalami pecah-pecah atau bersisik seperti kulit jeruk.

              0 comments

              Post a Comment