16 kesalahan istri yang perlu diketahui

 


Suami sebagai imam

Suami di dalam keluarga merupakan imam. Sebagai imam ia berkewajiban memberikan  membimbing pada keluarganya. Ia juga bertugas mencari nafkah, memberi keamanan dan kenyamanan serta menjaga keluarganya dari dosa dan kemaksiatan, termasuk menjaga keluarga menutup aurat.

Bagaimana suami yang baik menurut Islam?

Suami memang imam dalam rumah tangga. Dia menjadi pemimpin, namun demikian seorang suami tetap harus memperlakukan istri dengan baik, ia tetap harus memperhatikan adabnya terhadap Istri. Beberapa adab atau perilaku terhadap istri di antaranya berinteraksi dengan baik, bertutur kata yang lembut, menunjukkan cinta kasih, bersikap lapang ketika sendiri, tidak terlalu sering mempersoalkan kesalahan, memaafkan jika istri berbuat salah.

Kesalahan istri terhadap suami

Setelah suami menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak menyalahi ketentuan agama, maka seorang istri sudah seharusnya taat dan berbakti kepada suami. Ada sebuah kesalahan yang sangat fatal dilakukan adalah  selingkuh. Istri yang menduakan hati suami. Perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang istri tentunya akan berdampak buruk pada sang suami. Perbuatan berselingkuh dari seorang istri adalah sebuah pengkhianatan pada suami yang telah sama-sama saling berjanji untuk setia di hadapan Allah SWT.

Selain dosa di atas, masih ada kesalahan - kesalah seorang istri yang tanpa disadari kadang dilakukan. Dikutip dari akun instagram umat Rasulullah.aswaja, setidaknya ada 16 kesalahan sebagaimana berikut:

1. Menyepelekan kebaikan suami

Menyepelekan suami bisa dimaknai sebagai tidak atau kurang menghargai suami. Tentu ini akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam rumah tangga. Perkataan ataupun tindakan suami sekecil apapun selama itu tidak menyalahi syariat dan baik istri seharusnya menghargai.

2. Keluar rumah tanpa izin suami

Istri yang sering keluar rumah tanpa ijin suami bisa menjadikan pertanyaan besar suami. Apalagi tidak diketahui kepentingan istri perginya untuk keperluan apa. Namun bukan berarti setiap akan keluar atau bepergian, mengutip dari NU online bahwa seorang istri tidak harus meminta izin lagi dan lagi kepada suami. Izin dari suami ini bisa diberikan secara umum, artinya jika diyakini bahwa suami pasti rela, maka itu bisa dianggap sebagai izin.

3. Tidak menghormati keluarga suami

Menikah memang tidak hanya dengan pasangannya. Ketika seseorang menikah , berarti ia juga harus bisa menerima keluarganya juga. Tentu semua pasangan yang berumah tangga menginginkan keluarganya juga dihormati, dihargai dan tidak dianggap sebelah mata.

4. Menolak ajakan suami untuk berhubungan

Hasrat seks atau libido seorang laki-laki cenderung lebih tinggi dan membutuhkan penyaluran. Bila hal tersebut tidak didapatkan dari pasangan halal tentu akan sangat berbahaya. Dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh abu Hurairah Ra, : 
 إذا دعى الرجل إمرأته إلى فراشه فأبت، فبات غضبان عليها لعنتها الملآئكة حتى تصبح 

 Artinya, “Ketika seorang suami mengajak istrinya melakukan hubungan seksual, lalu ia menolak (tanpa alasan), dan sang suami sangat menyesalkan hal itu, maka malaikat ‘melaknat’ (mencatat sebagai laku buruk) sang istri sampai waktu subuh.”

Sumber: https://islam.nu.or.id/ubudiyah/tiga-hak-tubuh-dan-cara-memenuhinya-3-9VJuR

Adapun kesalahan -kesalahan yang lain sebagaimana berikut ini.

5. Berias bukan untuk suami

Berias menurut beberapa ulama dibolehkan dengan catatan tetap dalam batasan yang disyariatkan. Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Karena itu perindahlah dan percantiklah diri kita sebagai seorang muslimah, sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul tetapkan. 

Namun untuk para istri hendaknya meluruskan niat bahwa ketika berias bukanlah untuk ditunjukkan atau mencari perhatian orang lain, lebih-lebih untuk laki-laki lain. 

6. Mengungkit kebaikan dirinya untuk suami 

Rumah tangga adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan yang sudah sah dalam ikatan pernikahan. Semua hal yang baik dilakukan tentunya semata-mata untuk kebahagiaan keluarga. seorang wanita yang suka mengungkit kebaikannya terhadap suami tentu bisa menjadikan suami tidak nyaman. Wanita tipe ini membuat seorang laki-laki menjadi terhambat menjalankan perannya sebagai pemimpin keluarga.

7. Membangkang terhadap suami (Nusyuz)

Perilaku membangkangnya istri bisa disebut prilaku nusyuz. Perilaku ini adalah tidak sebatas perbuatan negatif, akan tetapi nusyuz juga bisa terjadi dari perbuatan-perbuatan positif. Semisal seorang istri melakukan puasa sunnah tanpa sepengetahuan suaminya.

Pada suatu ketika sang suami bermaksud untuk bersetubuh dengan istrinya. Sang istri menolak karena sedang berpuasa sunnah. Penolakan sang istri pun membuat kekecewaan pada suami. Ini termasuk bentuk pembangkangan dalam hal positif.

8. Menggugat cerai suami tanpa alasan syar'i

Apabila suami sudah menjalankan perannya dengan baik sebagai kepala rumah tangga, seorang istri meminta cerai adalah haram jika tanpa alasan syar'i. Sebab, dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja perempuan yang meminta (menuntut) cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan maka diharamkan bau surga atas perempuan tersebut,” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

9. Tak mau berterimakasih 

Meski terkesan hal yang remeh, mengucapkan terima kasih perlu latihan dan pembiasaan. Sering mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada  pasangan dapat memberikan efek yang sangat besar terhadap hubungan pernikahan.

Selain membuat komunikasi lebih baik, seorang istri yang membiasakan diri mengucapkan asa terima kasih dengan tulus dapat membuat hubungan suami istri lebih bahagia dan harmonis.

10. Banyak mengeluh

Tidak semua istri bisa mensyukuri keadaannya. ada di antara istri dari seorang suami yang mengeluhkan kehidupannya dan tidak bisa menerima penghasilan suaminya. Ia ingin hidup seperti istri orang lain ataupun seperti salah seorang karib keluarganya.

Seorang suami memang diharuskan  ikhtiar yang maksimal. Selain itu ia juga harus bertawakal. Peran istri dalam mendukung suami di antaranya adalah dengan selalu mendoakan suami dan memberikan  dukungan dan semangat.

Agar istri bisa lebih memperoleh ketenangan, hendaklah memperhatikan hadits berikut ini:

“Lihatlah orang yang dibawahmu dan jangan lihat orang yang diatasmu, hal itu lebih baik sehingga engkau tidak menyepelekan nikmat Allah.” (HR Muslim)

Masih ada beberapa hal lagi yang perlu diwaspadai, yaitu:

11. Tidak pernah puas

12. Suka mengungkit

13. Suka memarahi suami 

14. Mengghibahi suami

15. Membanding-bandingkan suami 

16. Membuka aib suami




0 comments

Post a Comment