9 Sikap yang penting diketahui dan dilakukan. Belum semua tahu



Setiap orang pastinya pernah bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Sosialisasi yang dilakukan bisa beragam bentuknya dan dengan berbagai alasan. Seseorang yang berinteraksi atau bersosialisasi bisa untuk urusan pribadi, perihal bisnis,  atau juga sebatas kesenangan. Karena memang sudah kodrat manusia yang membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga ia pun akan berusaha melibatkan diri dalam sebuah pertemanan atau pergaulan.

Artikel untuk anda: Pasutri berhubungan intim jangan asal coblos

Sebagai makhluk sosial, seseorang dalam melakukan komunikasi, interaksi dan membangun relasi akan terikat dengan aturan -aturan sosial yang berlaku di masyarakat. Aturan ini bisa saja aturan yang tertulis dan mempunyai akibat hukum. Selain itu juga ada aturan di masyarakat yang tidak tertulis dan jika hal tersebut dilakukan bisa menjadikan pelaku dianggap tidak punya sopan santun atau lazim disebut adab.

Manfaat bersikap santun

Bersikap sopan dan santun ke orang lain penting dilakukan. Berperilaku secara sopan dan santun menjadi unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari – hari. Dengan bersosialisasi secara sopan dan santun akan menjadikan orang tersebut bisa dihargai dan disenangi dengan keberadaanya sebagai makhluk sosial dimanapun tempat ia berada.

9 Sikap penting diketahui dan dilakukan 

Dalam masyarakat ada aturan yang tidak tertulis yang biasa disebut norma. Norma ini kiranya penting diketahui dan sebisa mungkin dilakukan. Aturan ini jika dilakukan tentu saja akan menjadikan orang yang diajak berinteraksi merasa dihargai. Dampak baiknya adalah bagi yang mau menjalankan aturan tidak tertulis ini akan dianggap sebagai orang yang santun. Orang yang bisa menghargai orang lain cenderung lebih disenangi dan mendapat perilaku yang sama.

Aturan tidak tertulis yang berlaku di masyarakat dikutip dari akun Instagram indo_psikology ada 9 yang penting diketahui dan sebaiknya dilakukan, yaitu:

1. Saat bertamu, mau menikmati hidangan yang disuguhkan walau sedikitnya

Saat bertamu ke seseorang, biasanya tuan rumah akan menyambut dengan mempersilahkan duduk. Setelah sedikit basa-basi, tak jarang tuan rumah akan membuatkan minum dan mungkin juga dikeluarkan aneka cemilan. Dalam masyarakat tertentu ada budaya bahwa menghormati tamu harus sebaik-baiknya, oleh karena itu mereka rela repot membuatkan makanan untuk disajikan ke tamunya. Membuat makanan ini tentunya membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, maka sebagai tamu yang baik hendaknya tidak mencela dan berkenan untuk mau menikmati hidangan yang disuguhkan walau sedikit.

2. Jika sedang bicara, namun lawan bicara tidak mendengarkan, maka sebaiknya berhenti

Ketika berkomunikasi dua arah, tentu kita berharap bahwa lawan bicara paham dengan apa yang kita ucapkan. Namun adakalanya lawan bicara yang kita ajak berkomunikasi malah asyik dengan dunianya sendiri. Dia tampak sibuk sendiri atau malah pandangannya ke sana kemari. Tentu hal ini akan sia-sia bila kita bicara namun tidak dapat perhatian, oleh karena itu sebaiknya berhenti bicara.

3. Jangan melihat ke orang yang sedang ditegur

Orang yang sedang ditegur (diingatkan) umumnya karena  dia sedang melakukan sesuatu dan perlu ada perbaikan. Keadaan yang demikian sebaiknya jangan ikut campur karena akan membuat orang yang sedang ditegur malu. Melihat orang ditegur bisa menambah suasana menjadi tidak nyaman. 

4. Saat sudah meminjam barang ke orang lain lebih dari 3 kali, maka sebaiknya beli

Meminjam barang ke orang lain sah-sah saja karena memang kita dianjurkan untuk saling bantu dan tolong menolong. Meminjam barang ke orang lain menjadi alternatif tercepat agar pekerjaan yang membutuhkan alat tersebut bisa segera terselesaikan. Namun bila meminjam barang/alat yang sama dan dilakukan berulang -ulang ke orang lain, bisa menjadi tanda bahwa barang atau alat tersebut memang sudah seharusnya punya sendiri untuk mempermudah atau membuat pekerjaan bisa rampung sesuai harapan.

5. Jika minta ijin bepergian ke orang tua tidak diberi, maka sebaiknya tidak usah pergi

Orang tua merupakan malaikat yang nyata di hadapan kita. Orang tua lebih tahu kondisi anaknya karena dia sudah mengamati psikis kita sejak kita lahir. Orang tua paham betul bagaimana perwatakan kita  sejak dari kecil hingga dewasa. Orang tua mengerti mana yang kiranya baik untuk anak dan sekiranya hal yang bisa mengganggu atau mengancam anaknya. Maka bila kita bepergian tidak diizinkan maka sebaiknya batalkan saja rencana tersebut karena barangkali saja hal itu lebih menyelamatkan.

6. Jangan marah kepada orang yang sedang makan

Orang yang sedang makan pastinya ingin segera menghilangkan rasa laparnya. Orang yang lapar umumnya tidak bisa berkonsentrasi dengan baik. Seorang pakar bernama perilaku makan bernama Paul Currie, profesor psikologi di Red College menyebutkan, rasa lapar bisa mengubah seseorang menjadi sangat emosional. Ini karena rasa lapar bisa menimbulkan stres, kecemasan, dan kegelisahan yang berujung pada amarah. Maka orang yang lapar mudah terpancing emosinya. Sinyal lapar yang dikirim otak akan merangsang pelepasan hormon adrenalin kortisol, yang membuat kamu sulit untuk mengendalikan emosi saat lapar.

7. Kalau sedang ditraktir seseorang, maka pilihlah menu yang nilainya dibawah dari sang pentraktir

Rezeki memang bisa datang dari mana saja. Ditraktir teman juga merupakan bagian dari rezeki. Namun demikian, hendaknya bisa menjadi orang yang tahu diri. Ketika ditraktir bisa menahan nafsunya, dengan tidak menggunakan aji mumpung. Memilih menu dengan nilai tidak lebih mahal dari sang pentraktir termasuk bisa menjaga kehormatan diri.

8. Kekurangan seseorang bukanlah sebuah lelucon

Adakalanya ketika sedang bersama banyak orang bisa lepas kontrol. Mencari bahan candaan dengan mengambil kekurangan orang lain. Hal ini terkesan lucu, namun dampaknya untuk orang yang memiliki kekurangan bisa lebih jauh, yakni menjadikannya rendah diri, sedih, murung, dan menarik diri dari pergaulan. Tentu ini bukanlah yang baik seseorang. Kekurangan yang ada pada seseorang bukanlah untuk ditertawakan.

9. Merapikan sajadah gunakan tangan, jangan kaki

Mengerjakan salat termasuk kebaikan yang utama. Ia menjadikan rukun Islam yang kedua yang sudah seharusnya dikerjakan. Salat menggunakan sajadah tentunya bisa lebih nyaman dan yang utama yakni bisa terhindar dari najis, namun etika yang baik ketika selesai menggunakan adalah dengan melipatnya menggunakan tangan, bukan dengan kaki.



0 comments

Post a Comment