![]() |
Niat mandi wajib |
Mandi wajib adalah menyucikan diri agar bisa melakukan ibadah -ibadah yang diperintahkan syariah. Seseorang dilarang beribadah wajib seperti shalat Ketika dalam keadaan berhadats besar. Keadaan ini tidak cukup bila hanya disucikan dengan wudhu. Mandi wajib harus dikerjakan sebelum melakukan ibadah-ibadah fardhu.
Pengertian Mandi Wajib dan Kondisi-kondisi yang Memerlukannya
Mandi wajib adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang Muslim ketika menghadapi situasi-situasi tertentu. Mandi wajib harus dilakukan dalam kondisi-kondisi berikut:
- Keluar Mani dengan Syahwat: Mandi wajib harus dilakukan baik secara sadar maupun tidak sadar ketika seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, mengalami keluarnya mani akibat dorongan syahwat.
- Hubungan Intim atau Jima': Mandi wajib harus dilakukan setelah melakukan hubungan intim atau jima', yaitu ketika pria memasukkan "hasyafah" (batasan zakar yang dikhitan) ke dalam faraj wanita.
- Berhentinya Darah Haid dan Nifas: Wanita yang telah selesai masa haid atau nifasnya diwajibkan untuk melakukan mandi wajib.
- Orang Kafir yang Masuk Islam: Seseorang yang sebelumnya beragama kafir dan memeluk agama Islam diwajibkan untuk melakukan mandi wajib sebagai salah satu rukun masuk Islam atau mualaf.
Niat Mandi Wajib dan Contohnya
Niat merupakan bagian penting dari ibadah mandi wajib. Dengan berniat berarti ia telah mengetahui bahwa yang dilakukan adalah sengaja untuk mandi karena berhadats. Berikut adalah tiga contoh niat mandi wajib yang dapat digunakan:
- Niat Mandi Wajib karena Keluar Mani:
- Niat Mandi Wajib karena Nifas:
- Niat Mandi Wajib setelah Haid
"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar (janabah) karena keluarnya mani, sebagai kewajiban karena Allah Ta'ala."
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minan nifasi fardhan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar (janabah) karena berakhirnya masa nifas, sebagai kewajiban karena Allah Ta'ala."
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Tata Cara Mandi Wajib
Berikut adalah tata cara mandi wajib yang dapat Anda ikuti, mengacu pada panduan yang dikutip dari Ensiklopedi Fiqih Wanita Jilid 1, karya Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim:
- Membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali.
- Membasuh kemaluan dengan tangan kiri, tanpa harus memasukkan air ke dalamnya.
- Melakukan wudhu secara sempurna seperti akan melakukan sholat. Anda dapat mengakhirkan membasuh kaki hingga selesai mandi.
- Mengalirkan air sebanyak tiga kali pada kepala sampai ke akar rambut.
- Mengguyurkan air ke seluruh tubuh, dimulai dari bagian pinggir sebelah kanan dan dilanjutkan ke sebelah kiri.
Dengan mengikuti tata cara mandi wajib yang benar, Anda dapat menjalankan ibadah ini dengan baik dan memastikan bahwa mandi wajib Anda sah.
Ingatlah bahwa ibadah mandi wajib ini merupakan salah satu kewajiban dalam agama Islam. Dengan memahami kondisi-kondisi yang memerlukan mandi wajib, niat yang benar, dan tata cara yang sesuai, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan penghormatan terhadap agama yang dianut.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam memahami niat mandi wajib, kondisi-kondisinya, serta tata cara pelaksanaannya.
0 comments
Post a Comment